• Maros-Pangkep UGGp dan Wakil Bupati Pangkep Berpartisipasi di The 5th Geotourism Festival & International Conference


    Lombok, 4 Juli 2024 – Rangkaian utama The 5th Geotourism Festival & International Conference dengan tema “Volcano as a World Class Sustainable Geotourism Destination” resmi dibuka di Hotel Lombok Raya, Rinjani-Lombok UNESCO Global Geopark. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Geopark Maros-Pangkep UNESCO Global Geopark dan Wakil Bupati Pangkep, H. Syahban Sammana, S.H.

    Pada acara yang berlangsung dari 4 hingga 6 Juli 2024 ini, dua anggota Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep, yaitu Muhammad Ibrahim Halim, S.Pt., M.I.Kom., dan Abdillah SAS, S.Kom., M.Pd., ikut serta dalam berbagai kegiatan yang dijadwalkan. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan pertukaran pengetahuan dengan geopark lainnya, serta mempromosikan Maros-Pangkep sebagai destinasi geowisata berkelas dunia.

    Foto bersama Wakil Bupati Pangkep dan Delegasi Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep UNESCO Global Geopark

    Menurut General Manager Maros-Pangkep UGGp, Dedy Irfan Bachri, S.T., “Sebagai salah satu geopark dunia maka kita wajib untuk berpartisipasi, terlibat, dan belajar bagaimana best practice kegiatan geopark dilaksanakan di Geopark Dunia lainnya. Selain akan membuka cakrawala dan memberikan pengalaman, tentu akan menambah jejaring antara sesama Badan Pengelola Geopark dan Youth Forum-nya.” Beliau juga menambahkan, “Ini juga adalah bagian penting dalam pemenuhan poin rekomendasi asesor UNESCO untuk Geopark Maros-Pangkep yang akan di revalidasi pada tahun 2026 yang akan datang.”

    Pre Event – Sebelum acara utama, telah diadakan rangkaian kegiatan di Politeknik Negeri Banyuwangi, Ijen UNESCO Global Geopark dari 29 Juni hingga 1 Juli 2024. Kegiatan ini mencakup Geopark Youth Program Competition, Geopark Youth Expedition, Geopark Youth Camp, dan Field Trip Ijen sebagai bagian dari Gondwana. Dalam kegiatan tersebut, Maros-Pangkep UNESCO Global Geopark mengutus tiga anggota dari Forum Pemuda Maros-Pangkep UGGp untuk berpartisipasi.

    Main Event – Acara utama dimulai dengan seremonial pembukaan yang dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan dan pembicara kunci. Pembukaan ini dilanjutkan dengan pertunjukan seni dan budaya yang mencerminkan kekayaan warisan lokal. Salah satu agenda penting adalah Leader Panel Talkshow yang menampilkan Wakil Bupati Pangkep bersama dengan Bupati Kebumen, Staf Ahli Sekretaris Daerah Banyuwangi, dan Wakil Bupati Sukabumi. Diskusi ini berfokus pada strategi pengembangan geowisata berkelanjutan di berbagai daerah.

    Foto Besama Pembukaan Geofest 5

    Pembukaan The 5th Geotourism Festival & International Conference

    Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan sesi panel dan presentasi makalah yang membahas isu-isu terbaru dalam pengembangan geowisata dan geopark. Sesi ini menjadi ajang bagi para ahli untuk berbagi penelitian dan inovasi terbaru dalam bidang ini. Muhammad Ibrahim Halim dan Abdillah SAS, mewakili Geopark Maros-Pangkep, turut aktif dalam diskusi-diskusi ini, berbagi pengalaman dan pembelajaran dari pengelolaan Geopark Maros-Pangkep.

    Hari ketiga ditutup dengan field trip yang dipandu oleh Women Guide Community. Peserta diajak menjelajahi keindahan alam dan situs geologi Rinjani-Lombok UNESCO Global Geopark, memperkaya pemahaman mereka tentang pentingnya konservasi geowisata.

    Post Event – Setelah acara utama, rangkaian kegiatan akan dilanjutkan di University of Sydney, Australia pada 18-19 Juli 2024. Agenda yang direncanakan mencakup workshop, poster & geoproduct exhibition, dan field trip, yang akan menjadi kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan memperluas jaringan internasional.

    Partisipasi aktif dari Geopark Maros-Pangkep dan pemerintah Kabupaten Pangkep dalam acara ini menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung pengembangan geowisata berkelanjutan. Dengan kolaborasi dan inovasi yang terus dilakukan, diharapkan geowisata di Indonesia dapat semakin maju dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta pelestarian alam.

  • Lomba Video Pesona Geopark Maros Pangkep

    Lomba Video Pesona Geopark Maros Pangkep

  • Kompetisi Fotografi Wonderful Geopark Maros Pangkep

    Kompetisi Fotografi Wonderful Geopark Maros Pangkep

  • 4 Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Geopark Maros-Pangkep, Sulsel

    4 Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Geopark Maros-Pangkep, Sulsel

    Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan sedang digadang-gadang bisa menjadi UNESCO Global Geopark.

    Kawasan karst itu dianggap berpotensi dan mampu mendatangkan keuntungan ekonomi dari sektor pariwisata.
     
    Sebelum terkenal menjadi kawasan geopark level dunia, sebaiknya kita lebih memahami taman bumi ini daripada wisatawan asing. Yuk simak 4 fakta tentang Geopark Maros-Pangkep rangkuman kumparanTRAVEL:
     
    1. Telah Ditetapkan Sebagai Geopark Nasional
    Geopark Maros-Pangkep telah ditetapkan sebagai taman nasional geopark sejak 24 November 2017 lalu. Status itu diberikan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia pada Seminar Nasional Geopark Belitung lewat penyerahan sertifikat. Sertifikat itu pula yang menjadi syarat utama agar Geopark Maros-Pangkep dapat diajukan menjadi UNESCO Global Geopark.
     
     
    2. Terdiri atas Hutan Karst Seluas Ribuan Hektare
    Tak heran jika kawasan karst di Maros-Pangkep disebut sangat potensial oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Luasnya saja mencapai 43 ribu hektar.
  • Sumpang Bita Prehistorical Park

    Sumpang Bita Prehistorical Park

    Geodiversity
    Pada kawasan ini merupakan daerah perbukitan karst yang topografinya terjal. Termasuk pada formasi Tonasa yang berumur 50-15 juta tahun yang lalu.

    Cultural diversity
    Pada kawasan ini terdapat situs arkeologis berupa lukisan dinding, artefak batu, cangkang molusca, fragmen gerabah serta fragmen tulang dan gigi. 63 Lukisan dinding berbentuk cap tangan dalam berbagai ukuran, cap kaki anak-anak, gambar menyerupai babi rusa dalam berbagai ukuran serta sebuah gambar/lukisan menyerupai perahu. Lukisan – lukisan tersebut berwarna merah dan sebagian besar ditemukan pada dinding sisi kiri gua.

    Biodiversity
    Pada kawasan ini terdapat berbagai macam fauna jenis burung elang yang mendiami gua-gua karst. Sesekali terlihat monyet hitam (macaca Maura) yang turun mengambil air, selain fauna terdapat pula berbagai jenis flora berupa pohon-pohon jenis palem

    Aksesibilitas
    Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Balocci dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.

  • Samatellu Pedda Island

    Samatellu Pedda Island

    Geodiversity
    Pada kawasan ini merupakan daerah kepulauan spermonde yang tersusun oleh material sedimen karbonat yang berumur kuarter.

    Cultural diversity
    Kegiatan masyarakat yang menjadi salah satu tradisi kawasan ini adalah mandi safar, tradisi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menolak bala sekaligus untuk meningkatkan silaturahmi baik sesama tetangga maupun dengan keluarga lainnya.

    Aksesibilitas
    Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Makassar-pare-pare menuju dermaga Maccini bajik di kecamatan Labakkang. Kemudian melanjutkan perjalanan sekitar 1 jam menggunakan perahu menuju pulau tersebut.

  • Kapoposang Island

    Kapoposang Island

    Geodiversity
    Pada kawasan ini merupakan daerah kepulauan spermonde yang tersusun oleh material sedimen karbonat yang berumur kuarter.

    Cultural diversity
    Budaya masyarakat sekitar pulau ini tiap tahun mengadakan pesta laut (mapanre tasik) yaitu sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih masyarakat nelayan bugis kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan dalam bentuk hasil laut.

    Biodiversity
    Pada kawasan ini termasuk terdapat flora dan fauna darat dan laut, yakni jenis pohon sentigi yang kayunya dapat digunakan untuk gagang pusaka. Disamping itu terdapat fauna sejenis burung maleo berkaki merah yang mendiami sebelah selatan pulau ini. Kawasan ini merupakan daerah habitat bertelurnya penyu.

    Aksesibilitas
    Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±5 jam perjalanan dari dermaga tradisional paotere di kota Makassar, dengan menggunakan kapal regular yang berkapasitas 30 orang.

  • Pattunuang Karst Area

    Pattunuang Karst Area

    Geodiversity
    Kenampakan sill (intrusi batuan yang selaras dengan perlapisan batuan) dalam ukuran yang besar di jalan layang pattunuang menunjukkan adanya gejala geologi. Selain itu kawasan pattunuang yang dikelilingi oleh bukit-bukit kars serta atraksi ”Bisseang Labboro” menjadi bukti keberagaman geologi pada kawasan ini

    Biodiversity
    Kawasan geosite ini juga merupakan kawasan konservasi. Salah satu atraksi biodiversity yang dapat dilihat di kawasan ini ialah atraksi penangkaran Sanctuary Tarsius Fuscus

    Cultural diversity
    Atraksi ”Bisseang Labboro” merupakan batuan yang menyerupai perahu terbalik memiliki cerita tersendiri bagi masyarakat pattunuang.

  • Panambungan Island

    Panambungan Island

    Geodiversity
    Pada kawasan ini merupakan daerah kepulauan spermonde yang tersusun oleh material sedimen karbonat yang berumur kuarter.

    Cultural diversity
    Kegiatan masyarakat yang menjadi salah satu tradisi kawasan ini adalah mandi safar, tradisi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menolak bala sekaligus untuk meningkatkan silaturahmi baik sesama tetangga maupun dengan keluarga lainnya.

    Aksesibilitas
    Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari dermaga tradisional paotere Makassar menggunakan kapal speedboat.