Geodiversity Pada kawasan ini merupakan daerah perbukitan karst yang topografinya terjal. Termasuk pada formasi Tonasa yang berumur 50-15 juta tahun yang lalu.
Cultural diversity Pada kawasan ini terdapat situs arkeologis berupa lukisan dinding, artefak batu, cangkang molusca, fragmen gerabah serta fragmen tulang dan gigi. 63 Lukisan dinding berbentuk cap tangan dalam berbagai ukuran, cap kaki anak-anak, gambar menyerupai babi rusa dalam berbagai ukuran serta sebuah gambar/lukisan menyerupai perahu. Lukisan – lukisan tersebut berwarna merah dan sebagian besar ditemukan pada dinding sisi kiri gua.
Biodiversity Pada kawasan ini terdapat berbagai macam fauna jenis burung elang yang mendiami gua-gua karst. Sesekali terlihat monyet hitam (macaca Maura) yang turun mengambil air, selain fauna terdapat pula berbagai jenis flora berupa pohon-pohon jenis palem
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Balocci dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Pada kawasan ini merupakan daerah kepulauan spermonde yang tersusun oleh material sedimen karbonat yang berumur kuarter.
Cultural diversity Kegiatan masyarakat yang menjadi salah satu tradisi kawasan ini adalah mandi safar, tradisi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menolak bala sekaligus untuk meningkatkan silaturahmi baik sesama tetangga maupun dengan keluarga lainnya.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Makassar-pare-pare menuju dermaga Maccini bajik di kecamatan Labakkang. Kemudian melanjutkan perjalanan sekitar 1 jam menggunakan perahu menuju pulau tersebut.
Geodiversity Pada kawasan ini merupakan daerah kepulauan spermonde yang tersusun oleh material sedimen karbonat yang berumur kuarter.
Cultural diversity Budaya masyarakat sekitar pulau ini tiap tahun mengadakan pesta laut (mapanre tasik) yaitu sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih masyarakat nelayan bugis kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan dalam bentuk hasil laut.
Biodiversity Pada kawasan ini termasuk terdapat flora dan fauna darat dan laut, yakni jenis pohon sentigi yang kayunya dapat digunakan untuk gagang pusaka. Disamping itu terdapat fauna sejenis burung maleo berkaki merah yang mendiami sebelah selatan pulau ini. Kawasan ini merupakan daerah habitat bertelurnya penyu.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±5 jam perjalanan dari dermaga tradisional paotere di kota Makassar, dengan menggunakan kapal regular yang berkapasitas 30 orang.
Geodiversity Kenampakan sill (intrusi batuan yang selaras dengan perlapisan batuan) dalam ukuran yang besar di jalan layang pattunuang menunjukkan adanya gejala geologi. Selain itu kawasan pattunuang yang dikelilingi oleh bukit-bukit kars serta atraksi ”Bisseang Labboro” menjadi bukti keberagaman geologi pada kawasan ini
Biodiversity Kawasan geosite ini juga merupakan kawasan konservasi. Salah satu atraksi biodiversity yang dapat dilihat di kawasan ini ialah atraksi penangkaran Sanctuary Tarsius Fuscus
Cultural diversity Atraksi ”Bisseang Labboro” merupakan batuan yang menyerupai perahu terbalik memiliki cerita tersendiri bagi masyarakat pattunuang.
Geodiversity Pada kawasan ini merupakan daerah kepulauan spermonde yang tersusun oleh material sedimen karbonat yang berumur kuarter.
Cultural diversity Kegiatan masyarakat yang menjadi salah satu tradisi kawasan ini adalah mandi safar, tradisi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menolak bala sekaligus untuk meningkatkan silaturahmi baik sesama tetangga maupun dengan keluarga lainnya.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari dermaga tradisional paotere Makassar menggunakan kapal speedboat.
Geodiversity Puncak makaroewa adalah satu dari banyaknya puncak yang terbentuk dari hasil intrusi batuan beku yang ada di Kabupaten Maros. Dari puncak ini dapat dilakukan pengamatan bentang alam untuk daerah kecamatan Cenrana dan sekitarnya. Yang membedakan puncak ini dari puncak-puncak lainnya ialah fasilitas yang mendukung spot-spot foto berupa atraksi rumah hobit, teras pohon dan beberapa spot lainnya.
Biodiversity Keberagaman hayati yang dijumpai di kawasan geosite ini didominasi oleh hutan pinus. Sesekali dijumpai keberadaan Macaca Maura
Geodiversity Geosite ini merupakan gua yang memiliki ornamen-ornamen yang cukup lengkap termasuk stalaktit, stalakmit, pilar, dan mineral kalsit. Bentang alam karst dengan morfologi terjal. Tersusun oleh litologi batugamping anggota formasi Tonasa berumur 50-15 juta tahun yang lalu.
Cultural diversity Tradisi masyarakat yang biasa dilakukan pada kawasan ini salah satunya adalah mappadekko yaitu kegiatan menumbuk padi. Music tradisional berupa gambus.
Biodiversity Pada gua kalibong alloa merupakan tempat tinggal burung wallet dan burung Alo (rangkong).
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Minasatene dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Geosite ini merupakan gua yang memiliki system hidrologi yang masih aktif, terdapat mata air didalam gua ini yang kerap kali digunakan masyarakat sekitar sebagai sumber air bersih. Berbentang alam karst dengan topografi terjal. Termasuk pada satuan batugamping formasi Tonasa.
Cultural diversity Pada sebagian masyarakaat di sekitar geosite leang londrong masih melaksanakan tradisi “mappano’ ri wae”. Tradisi tersebut salah satu bentuk upaya masyarakat untuk tetap memegang nilai – nilai luhur nenek moyang. Ritual ini merupakan tradisi yang wajib di abadikan oleh masyarakat bugis di daerah di sekitar geosite.
Biodiversity Pada kawasan ini terdapat berbagai macam flora dan fauna di mana flora yang terdapat di sekitar geosite itu berupa tumbuhan khas bentang alam karts yaitu palem dan pakis.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Balocci dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Geosite ini merupakan desa wisata dengan permandian alam di tengah perbukitan karst yang memiliki mata air yang sepanjang tahun airnya mengalir.
Cultural diversity Pada kawasan ini terdapat permainan music tradisional katto-katto, kecapi, dan sinrili. Music tradisional ini masih sering diselenggarakan pada saat acara2 adat desa setempat seperti acara nikahan dan sunatan.
Biodiversity Pada kawasan geosite ini sering dijumpai macaca Maura yang turun untuk mencari makan dan minum di sekitar mata air geosite ini.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2.5 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Minasatene dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Pada kawasan ini merupakan daerah kepulauan spermonde yang tersusun oleh material sedimen karbonat yang berumur kuarter.
Cultural diversity Kegiatan masyarakat yang menjadi salah satu tradisi kawasan ini adalah mandi safar, tradisi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menolak bala sekaligus untuk meningkatkan silaturahmi baik sesama tetangga maupun dengan keluarga lainnya.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Makassar-pare-pare menuju dermaga Maccini bajik di kecamatan Labakkang. Kemudian melanjutkan perjalanan sekitar 15 menit menggunakan perahu menuju pulau tersebut.