Geodiversity Desa Tompobulu tersusun oleh litologi batugamping yang merupakan anggota formasi Tonasa berumur 50 – 15 juta tahun yang lalu. Memiliki morfologi perbukitan tower kars yang memiliki topografi relief tinggi dan bentuk lereng yang terjal, sementara yang menjadi titik tertinggi di kawasan ini adalah puncak Bulusaraung yang memiliki ketinggian 1353 mdpl (TN Babul). Puncak Bulusaraung tersusun dari litologi andesit yang merupakan intrusi batuan beku.
Culturaldiversity Adat istiadat masyarakat di Desa Tompobulu antara lain adalah setiap laki-laki yang ingin menikah harus menanam pohon kayu-kayuan 10 pohon, pesta pernikahan hanya boleh dilakukan pada hari jumat dan acara adat mappadendang yang dilakukan pada masa panen.
Biodiversity Kawasan Geosite ini memiliki tipe hutan hujan non non dipterocarpaceae pamah dan tipe hutan pegunungan bawah dengan jenis tumbuhan seperti Ficus spp., Litsea sp., Syzygium spp., Neonauclea sp., Beilschmiedia fagifolia dan Litsea sp. Sedikitnya terdapat berbagai jenis anggrek alam. Jumlah jenis kupu-kupu yang sudah teridentifikasi di kawasan pegunungan Bulusaraung tidak kurang dari 64 jenis.
Aksesibilitas Untuk menuju ke geosite ini membutuhkan waktu 1.5 jam dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, dengan menggunakan kendaraan roda 4 dan roda 2 hingga sampai di Desa Tompobulu dan melanjutkan berjalan kaki 2-3 jam menuju Puncak Bulusaraung.
Geodiversity Geosite ini merupakan kawasan perbukitan karst yang memiliki topografi terjal, jika dilihat dari atas kawasan ini merupakan cekungan yang dikelilingi oleh tebing-tebing perbukitan karst atau biasa disebut polje.
Cultural diversity Tradisi masyarakat yang biasa dilakukan pada kawasan ini salah satunya adalah mappadekko yaitu kegiatan menumbuk padi. Music tradisional berupa gambus.
Biodiversity pada kawasan ini biasa didapati biasanya dijumpai kuskus, tarsius, macaca dan kucing hutan. Tumbuh-tumbuhan yang terdapat pada kawasan ini adalah berupa palem-paleman, kelapa dan pakis
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Minasatene dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Pada kawasan ini dulunya merupakan area tektonik, fenomena geologi yang sangat beragam, terbukti dengan tersingkapnya batuan rijang, sekis, mélange, kuarsit, eclogite, dan batuan ultramafic yang merupakan batuan alas.
Cultural diversity Adat istiadat masyarakat sekitar yaitu membuat lappa-lappa pada saat ingin turun menanam padi di sawah. Hal ini di yakini masyarakat agar hasil panen mereka berhasil. Selain itu ada juga yang disebut padallisa yaitu ritual tolak bala.
Biodiversity Pada kawasan ini termasuk hutan hujan tropis yang memiliki jenis pohon-pohon seperti pohon bungur, mahoni, rengas, dan duhu.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±3 jam perjalanan dari bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Pada kawasan ini merupakan daerah perbukitan eksokarst yang topografinya terjal. Termasuk pada formasi Tonasa yang berumur 50-15 juta tahun yang lalu.
Cultural diversity Budaya masyarakat sekitar geosite ini mempuyai tradisi mappano’ ri salo yakni kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan acara pernikahan. Acara ini dimaksudkan oleh masyarakat sekitar sebagai ritual penyembahan terhadap penguasa air yang lazim disebut dengan karaeng Sinri Jala.
Biodiversity Pada kawasan ini termasuk terdapat berbagai macam tumbuhan khas bentang alam karst yaitu berupa palem, dan tidak jarang juga menjadi habitat macaca Maura.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Balocci lalu kearah desa balleangin dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Seluruh kawasan geosite rammang-rammang tersusun oleh perbukitan kars. Adapun gejala geologi lain yang diumpai di kawasan ini ialah gua berlian, kingkong stone dan padang amarrung .
Biodiversity Keberagaman biota yang dijumpai berupa bakau yang tumbuh di sepanjang sungai menuju kampung kars. Selain itu fauna yang dijumpai ialah beberapa jenis aves dan ikan. Dijumpai pula macaca maura.
Cultural diversity Budaya yang masih dipegang oleh masyarakat kawasan Rammang-rammang ialah “mallopi” atau naik perahu. Hal ini dikarenakan kawasan ini juga dikelilingi oleh sungai yang disebut Sungai Pute’ yang menjadi jalur transportasi bagi masyarakat.
Geodiversity Endapan pantai dan beberapa singkapan batuan di pinggir pantai menjadi daya tarik pantai kuri. Pemandangan di pantai ini semakin terlihat menarik di saat matahari terbenam.
Cultural diversity Terdapat intangible cultural heritage yang sempat dijumpai di kawasan geosite pantai kuri yakni sifat gotong royong masyarakat memindahkan rumah atau lebih dikenal dengan tradisi “mappalette bola” atau “marakka bola” yang artinya memindahkan rumah atau mengangkat rumah.
Biodiversity
Kawasan kebun raya pucak terkonsentrasi pada konservasi hayati. Hal ini yang menjadi penciri keberagaman biota yang ada di kawasan geosite ini.
Geodiversity Kawasan geosite leang-leang sepenuhnya merupakan situs yang disusun oleh batuan karbonat (batugamping). Keberadaan gua-ga disekitarnya juga menjadi penciri kawasan kars yag khas.
Biodiversity Ada beberapa jenis burung yang berhabitat di dalam gua. Utamanya pada leang burng 1 dan leang burung 2.
Cultural diversity Pada kawasan geosite ini dapat dijumpai situs purbakala berupa gambar di dinding-dinding gua. Gambar-gambar tersebut meliputi gambar babi rusa dan telapak tangan.