Geodiversity Puncak makaroewa adalah satu dari banyaknya puncak yang terbentuk dari hasil intrusi batuan beku yang ada di Kabupaten Maros. Dari puncak ini dapat dilakukan pengamatan bentang alam untuk daerah kecamatan Cenrana dan sekitarnya. Yang membedakan puncak ini dari puncak-puncak lainnya ialah fasilitas yang mendukung spot-spot foto berupa atraksi rumah hobit, teras pohon dan beberapa spot lainnya.
Biodiversity Keberagaman hayati yang dijumpai di kawasan geosite ini didominasi oleh hutan pinus. Sesekali dijumpai keberadaan Macaca Maura
Geodiversity Geosite ini merupakan gua yang memiliki ornamen-ornamen yang cukup lengkap termasuk stalaktit, stalakmit, pilar, dan mineral kalsit. Bentang alam karst dengan morfologi terjal. Tersusun oleh litologi batugamping anggota formasi Tonasa berumur 50-15 juta tahun yang lalu.
Cultural diversity Tradisi masyarakat yang biasa dilakukan pada kawasan ini salah satunya adalah mappadekko yaitu kegiatan menumbuk padi. Music tradisional berupa gambus.
Biodiversity Pada gua kalibong alloa merupakan tempat tinggal burung wallet dan burung Alo (rangkong).
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Minasatene dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Geosite ini merupakan gua yang memiliki system hidrologi yang masih aktif, terdapat mata air didalam gua ini yang kerap kali digunakan masyarakat sekitar sebagai sumber air bersih. Berbentang alam karst dengan topografi terjal. Termasuk pada satuan batugamping formasi Tonasa.
Cultural diversity Pada sebagian masyarakaat di sekitar geosite leang londrong masih melaksanakan tradisi “mappano’ ri wae”. Tradisi tersebut salah satu bentuk upaya masyarakat untuk tetap memegang nilai – nilai luhur nenek moyang. Ritual ini merupakan tradisi yang wajib di abadikan oleh masyarakat bugis di daerah di sekitar geosite.
Biodiversity Pada kawasan ini terdapat berbagai macam flora dan fauna di mana flora yang terdapat di sekitar geosite itu berupa tumbuhan khas bentang alam karts yaitu palem dan pakis.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Balocci dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Geosite ini merupakan desa wisata dengan permandian alam di tengah perbukitan karst yang memiliki mata air yang sepanjang tahun airnya mengalir.
Cultural diversity Pada kawasan ini terdapat permainan music tradisional katto-katto, kecapi, dan sinrili. Music tradisional ini masih sering diselenggarakan pada saat acara2 adat desa setempat seperti acara nikahan dan sunatan.
Biodiversity Pada kawasan geosite ini sering dijumpai macaca Maura yang turun untuk mencari makan dan minum di sekitar mata air geosite ini.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2.5 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Minasatene dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Pada kawasan ini merupakan daerah kepulauan spermonde yang tersusun oleh material sedimen karbonat yang berumur kuarter.
Cultural diversity Kegiatan masyarakat yang menjadi salah satu tradisi kawasan ini adalah mandi safar, tradisi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menolak bala sekaligus untuk meningkatkan silaturahmi baik sesama tetangga maupun dengan keluarga lainnya.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Makassar-pare-pare menuju dermaga Maccini bajik di kecamatan Labakkang. Kemudian melanjutkan perjalanan sekitar 15 menit menggunakan perahu menuju pulau tersebut.
Geodiversity Desa Tompobulu tersusun oleh litologi batugamping yang merupakan anggota formasi Tonasa berumur 50 – 15 juta tahun yang lalu. Memiliki morfologi perbukitan tower kars yang memiliki topografi relief tinggi dan bentuk lereng yang terjal, sementara yang menjadi titik tertinggi di kawasan ini adalah puncak Bulusaraung yang memiliki ketinggian 1353 mdpl (TN Babul). Puncak Bulusaraung tersusun dari litologi andesit yang merupakan intrusi batuan beku.
Culturaldiversity Adat istiadat masyarakat di Desa Tompobulu antara lain adalah setiap laki-laki yang ingin menikah harus menanam pohon kayu-kayuan 10 pohon, pesta pernikahan hanya boleh dilakukan pada hari jumat dan acara adat mappadendang yang dilakukan pada masa panen.
Biodiversity Kawasan Geosite ini memiliki tipe hutan hujan non non dipterocarpaceae pamah dan tipe hutan pegunungan bawah dengan jenis tumbuhan seperti Ficus spp., Litsea sp., Syzygium spp., Neonauclea sp., Beilschmiedia fagifolia dan Litsea sp. Sedikitnya terdapat berbagai jenis anggrek alam. Jumlah jenis kupu-kupu yang sudah teridentifikasi di kawasan pegunungan Bulusaraung tidak kurang dari 64 jenis.
Aksesibilitas Untuk menuju ke geosite ini membutuhkan waktu 1.5 jam dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, dengan menggunakan kendaraan roda 4 dan roda 2 hingga sampai di Desa Tompobulu dan melanjutkan berjalan kaki 2-3 jam menuju Puncak Bulusaraung.
Geodiversity Geosite ini merupakan kawasan perbukitan karst yang memiliki topografi terjal, jika dilihat dari atas kawasan ini merupakan cekungan yang dikelilingi oleh tebing-tebing perbukitan karst atau biasa disebut polje.
Cultural diversity Tradisi masyarakat yang biasa dilakukan pada kawasan ini salah satunya adalah mappadekko yaitu kegiatan menumbuk padi. Music tradisional berupa gambus.
Biodiversity pada kawasan ini biasa didapati biasanya dijumpai kuskus, tarsius, macaca dan kucing hutan. Tumbuh-tumbuhan yang terdapat pada kawasan ini adalah berupa palem-paleman, kelapa dan pakis
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Minasatene dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Pada kawasan ini dulunya merupakan area tektonik, fenomena geologi yang sangat beragam, terbukti dengan tersingkapnya batuan rijang, sekis, mélange, kuarsit, eclogite, dan batuan ultramafic yang merupakan batuan alas.
Cultural diversity Adat istiadat masyarakat sekitar yaitu membuat lappa-lappa pada saat ingin turun menanam padi di sawah. Hal ini di yakini masyarakat agar hasil panen mereka berhasil. Selain itu ada juga yang disebut padallisa yaitu ritual tolak bala.
Biodiversity Pada kawasan ini termasuk hutan hujan tropis yang memiliki jenis pohon-pohon seperti pohon bungur, mahoni, rengas, dan duhu.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±3 jam perjalanan dari bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Geodiversity Pada kawasan ini merupakan daerah perbukitan eksokarst yang topografinya terjal. Termasuk pada formasi Tonasa yang berumur 50-15 juta tahun yang lalu.
Cultural diversity Budaya masyarakat sekitar geosite ini mempuyai tradisi mappano’ ri salo yakni kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan acara pernikahan. Acara ini dimaksudkan oleh masyarakat sekitar sebagai ritual penyembahan terhadap penguasa air yang lazim disebut dengan karaeng Sinri Jala.
Biodiversity Pada kawasan ini termasuk terdapat berbagai macam tumbuhan khas bentang alam karst yaitu berupa palem, dan tidak jarang juga menjadi habitat macaca Maura.
Aksesibilitas Untuk menuju geosite ini membutuhkan waktu ±2 jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin ke arah jalan poros Balocci lalu kearah desa balleangin dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.